PENGUAT OPERASIONAL ( PEMBALIK DAN
TAK MEMEBALIK)
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang
Elektronika
dasar merupakan bagian dari ilmu elektronika yang mempelajari dasar-dasar komponen, rangkaian, tegangan dan
karakteristik yang harus dipahami terlebih dahulu dalam membangun sebuah
peralatan elktronika. Dalam peralatan elektronika dasar yang komplek, akan
ditemukan komponen-komponen elektronika seperti dioda, transistor, IC OP-amp, IC gerbang logika dan komponen
lainnya. Pada percobaan ini komponen elektronika yang akan digunakan sebagai
bahan pengamatan adalah OP-amp (penguat
diferensial).
Menurut
Surjono (2009) penguat operasial (OP-amp)
adalah suatu penguat beda (penguat diferensial) yang mempunyai penguatan
tegangan yang sangat tinggi dengan impedansi masukkan tinggi dan impedansi
keluaran rendah. Op-amp merupakan
rangkaian integrasi yang dikemas dalam bentuk chip, sehingga sangat praktis
penggunaannya. Penggunaan Op-amp
sanagat luas termasuk diantaranya sebagai filter, osilator, dan rangkaian
instrumentasi.
Menurut
Hermanudin (2009), ada dua jenis penguat operasional yang sering didengar yaitu
penguat inverting (membalik) dan non inverting (tak membalik). Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian penguat pembalik dengan impedansi
masukkan sangat rendah. Sedangkan rangkaian non
iverting merupakan rangkaian penguat tak membalik dengan impedansi masukkan
yang tinggi.
Rangkaian
penguat pembalik dan tak membalik memiliki perbedaan dari segi susunan atau
bentuk rangkaiannya. Selain itu, kedua jenis penguat tersebut memiliki
perbedaan dari segi cara kerja besert fungsinya.
Berdasarkan
beberapa paparan diatas, maka praktikum percobaan penguat operasional (pembalik
dan tak membalik) perlu dilakukan agar praktikan dapat membedakan antara
penguat operasional pembalik dan penguat operasional tak membalik.
2.
Tujuan
Tujuan
dari pelaksanaan percobaan penguat operasional (pembalik dan tak membalik)
adalah sebagai berikut:
a. Menyusun
rangkaian Op-amp pembalik dan tak
membalik sederhana untuk syarat AC dan DC, memahami karakteristik
pengoperasiannya
b. Menerapkan
perhitungan untuk menunjukkan besarnya penguatan tegangan dan penguatan arus
dengan memasang resitor yang dipilih.
c. Menerapkan
perhitungan untuk menunjukan besarnya penguatan tegangan dengan menggunakan
metode resistansi dan tegangan.
B.
KAJIAN TEORI
Penguat
operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serbaguna sehingga sangat
penting bagi kita untuk mengetahui penguat operasional dan prinsip kerja
penguat operasional. Contoh penggunaan operasional penguat adalah untuk operasi
matematika, sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan
listrik sehingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator
dan osilator dan distorsi rendah serta pengembangan alat komunikasi. Selain
itu, aplikasi pemakaian Op-amp juga
meliputi bidang elektronika audio, pengatur tegangan DC, tapis aktif, penyearah
presisi, pengubah analog kedigital dan pengubah digital keanalog, pengolah
isyarat seperti cuplik tahan, penguat pengunci, kendali otomatik, komputer
analog, elektronika nuklir, dan lain-lain (Sutrisno, 1986).
Sebuah rangkaian peguat pembalik ditujukan
untuk menguatkan sinyal-sinyal tanpa mengakibatkan output bergerak terlalu jauh dari suatu nilai rata-rata, kearah
positif maupun negatif. Pada rangkaian penguat pembalik sebagian dari output diumpankan kembali keinput pembalik. Efek dari umpan balik
negatif ini adalah mereduksi tegangan yang dihasilkan rangkaian menjadi
Tanda
negatif pada gain mengindikasikan bahwa rangkaian penguat membalikkan sinyal
input, selain menguatkannya ( Bishop, 2004 ).
Penguat operasional (operational amplifier) mulai digunakan pada tahun 1940-an, ketika sirkuit elektronika dasar dibuat
dengan menggunakan tabung vakum untuk
melakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, integral, dan turunan. Istilah penguat operasional itu sendiri baru
digunakan pertama kali oleh John Ragazzini dan kawan-kawan dalam sebuah karya
tulis yang dipublikasikan pada tahun 1947. Penguat operasional Op-amp atau yang biasa
disebut (operational amplifier)
merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus searah yang
memiliki bati (faktor penguatan)
sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional pada
umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang
paling banyak digunakan adalah seri 741. Ada beberapa hal menarik tentang
sirkuit internal 741 yaitu transistor masukan
terhubung dengan konfigurasi pengikut emiter NPN yang
keluarannya terhubung secara langsung kepada sepasang transistor PNP yang
terkonfigurasi sebagai penguat basis bersama.
Konfigurasi ini memisahkan masukan dan mencegah sinyal umpan balik yang
mungkin memiliki efek berbahaya yang bergantung pada frekuensi (Daryanto,
2008).
C.
METODE
PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang kami gunakan pada
percobaan ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 6.1 berikut :
Tabel 6.1 Alat
dan Bahan Percobaaan Penguat Operasional (Pembalik dan Tak Membalik)
|
NO
|
Alat
dan Bahan
|
Fungsi
|
|
1
|
Resistor
|
Sebagai hambatan dalam
rangkaian
|
|
2
|
Potensiometer
|
Sebagai hambatan dalam variabel
|
|
3
|
IC Op-Amp
|
Sebagai penguat isyarat
|
|
4
|
Osiloskop
|
Dapat melihat tampilan
gelombang isyarat masukan dan keluaran
|
|
5
|
Multimeter
|
Untuk mengukur arus, tegangan,
daan hambatan
|
|
6
|
Saklar
|
Pemutus dan penyambung arus
listrik
|
|
7
|
Pembangkit isyarat AC
|
Untuk memperkut sinyal
|
|
8
|
Catu daya
|
Sumber tegangan
|
|
9
|
Papan rangkaian
|
Tempat untuk merangkai
komponen-komponen elektronika
|
|
10
|
Kabel penghubung
|
Menghubungkan komponen-komponen
listrik
|
2. Prosedur Kerja
Prosedur
kerja pada percobaan Penguat Operasional ( pembalik dan tak membalik ) adalah
sebagai berikut :
a. Rangkaian
Pembalik
1. Menyusun
rangkaian tak-membalik Op-Amp DC
seperti yang terlihat pada gambar 6.2 menggunakan sumber DC variabel sebgi catu
daya untuk μA741.
2. Membuat
rangkaian pembagi tegangan seperti pada gambar 6.2 untuk mendapatkan
variabel yaitu dengan mengatur hambatan
potensial
. Mengatur sumber DC
dan memasukkannya untuk menghasilkan syarat sebesar 0,1 V DC.
![]() |
Gambar
6.2. Rangkaian DC Op-Amp tak membalik

Gambar 6.3.
Rangkaian sumber tegangan masukan VIN
3. Menghubungkan
kedua rangkaian tersebut
4. Menghidupkan
IC dan menghubungkannya dengan catu daya
5. Mengatur
tegangan masukkan dan tegangan keluaran dengan menggunakan osiloskop
6. Menulis
data pengmatan
b. Rangkaian
tak pembalik
1. Menyusun
rangkaian tak-membalik Op-Amp DC seperti
yang terlihat pada gambar 6.4. Pencatu daya Op-Amp μA741 dibuat dengan memasang
satu batrei 1,5 volt.
2. Mengatur
sumber DC masukan 64. untuk menghasilkan isyarat sebesar 0,1 volt DC dan
menghubungkan ke titik A. Menghidupkan IC dengan menghubungkannya dengan catu
daya.

Gambar 6.4. Rangkaian
DC Op-Amp tak membalik
3. Dengan
menggunakan rumus pengutan tegangan,menghitung besar ΔV untuk rangkaian dengan
menggunakan harga hasil pengukuran dengan sumber tegangan 3 volt dan 6 volt.
4. Dengan
menggunakan rumusan ΔV untuk resistansi,
menghitung besarnya penguatan rangkaian dengan harga Rin dan Rf
sepertiyang tercantum pada gambar 6.4.
D.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
a. Data
Pengamatan
Data
pengamatan dari hasil percobaan penguat operasional (pembalik dan tak membalik)
dapat dilihat pada tabel 6.2 berikut
Tabel 6.2 Data
pengamatan percobaan penguat operasional (pembalik dan tak membalik)
|
No
|
|
|
|
|
1
|
3
|
100
|
2000
|
|
2
|
6
|
200
|
3000
|
|
3
|
9
|
300
|
4000
|
b. Analisis
Data
1. Menentukan
besar penguatan tegangan pada rangkaian OP-amp pembalik.
Ø Untuk
tegangan 3 Volt
= 
= -20 kali
Untuk data selanjutnya
dapat dilihat pda tabel 6.3 berikut
Tabel 6.3 Analisis data Rngakaian Op-amp
pembalik
|
NO
|
|
|
|
∆V (kali)
|
|
1
|
3
|
100
|
2000
|
-20
|
|
2
|
6
|
200
|
3000
|
-15
|
|
3
|
9
|
300
|
4000
|
-13,3
|
2. Menentukan
besar penguatan tegangan pada rangkaian Op-amp tak membalik
Ø Untuk
tegangan 3 Volt
=
+1
= 21 kali
Untuk analisis data
selanjutnya dapat dilihat dalm Tabel 6.4 berikut
Tabel 6.4 Analisis Data Rangkaian Op-amp
|
NO
|
|
|
|
∆V (kali)
|
|
1
|
3
|
100
|
2000
|
21
|
|
2
|
6
|
200
|
3000
|
16
|
|
3
|
9
|
300
|
4000
|
14,3
|
2.
Pembahasan
Perangkat operasionl atau
biasa disebut Op-amp (operasional amplifer) merupakan salah satu komponen
analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. IC
Op-amp merupakan piranti solid state
yang mampu mengindra dan memperkuat sinyal baik sinyal AC maupun sinyal DC.
Penguat operasional merupakan komponen elektronika yang paling pemting dalam
setiap rangkaian elektronika. Penguat operasional suatu jenis penguat elektronika
dengan hambatan (cuping) arus seraha yang memiliki bati (faktor penguatan)
sangan besar dengan dua masukan satu keluaran. Penguat operasional pada
umumnyaia dalam tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak
digunakan adalah rangkaian seri. Ada dua jenis rangkaian op-amp yang sering di
dengar yaitu rangkaian pembalik (inverting) dan rangkaian tak membalik (non
inverting).
Penguat pembalik adalah rangkaian
penguat operasianal yang paling dasar. Tegangan dengan fasa yang berlawanan
pada keluaran dibalikkan pada masukan pembalik, sehingga cenderung melawan
tegangan masukan aslinya. Fasa keluaraan dari penguat pembalik ini akan selalu
berbalikan tegangangan inpuntnya. Ada dua aturan yang sangat penting untuk di
ketahuai mengenai penguat pembalik yakni tidak ada arus yang mengalir
keterminal masukkan dan tegangan v2 sama dengan tegangan v1.
Penguat ini memiliki keistimewan khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda
fasa sebesar 1800 . hal ini disebabkan karena persimpangan input dan
sinyal umpan balik berada pada potensial yang sama sebagai positif.
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan, dengan menggunakan sumber tegangan 3 V, 6 V, dan 9 V iperoleh
hambatan masukan sebesar 100 KΩ, 200 KΩ dan 300 KΩ serta hmbatan keluaran sebesar 2000 KΩ, 3000 KΩ dan
4000 KΩ. Sehingga besar penguatan pembalik pada rangkaian Op-amp ini sebesar
-2o kali untuk tegangan 3 V, -15 kali untuk tegangan 6 V dan 13,3 kali untuk
tegangan 9 V.
Penguat tak membalik (noninverting
amplifier) merupakan penguat dengn
karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan
sinyal input. Penguat tak membalik dapat di bangun menggunakan penguat
operasional. Rangkaian in idapat
digunakanuntuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase dengan sinyal inputnya.
Prinsip kerja Op-amp noninverting penguat tak membalik mempunyai ciri yaitu
masukan yang dipakai adalah masukan tak membalik (noninverting input) dan
keluarannya sefase dengan masukkannya
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dengan menggunakan
sumber tegangan 3 V, 6 V dan 9 V
diperoleh hambatan masukkan sebesar 100 KΩ, 200 KΩ dan 300 KΩ. Serta hambatan
keluaran sebesar 2000 KΩ, 3000 KΩ dan 4000 KΩ. Sehingga besar penguatan pada
rangkaian Op-amp tak membalik apada tegangan 3 V sebesar 21 kali, pada tegangan
6 V sebesar 16 kali, sedeangkan pada tegangan 9 V sebesar 14,3 kali.
E. Kesimpulan dan Saran
1.
Kesimpulan
Dari
hasil percobaan Penguat Operasional
Pembalik (Inverting Op-Amp) dapat
disimpulkan bahwa:
a. Rangkain
Op-amp pembalik dapat disusun dengan
menghubungkan sinyal masukkan DC dengan kaki
inverting
OP-amp. Penguat
operasional tak membalik (non-inverting
amplifier) dapat bekerja jika
dipasang pada balikan negatif yang
ditandai dengan masukan pada kaki positif.
b. Dengan
menggunakan metode tegangan, maka besarnya penguatan pada rangkaian membalik untuk
sumber tegangan 3 Volt, 6 Volt, dan 9 Volt adalah -20 kali, -15 kali, dan -13,3
kali. Sedangkan pada rangkaian tak membalik sebesar 21 kali, 16 kali dan14,3 kali.
2.
Saran
Saran yang
dapat saya sampaikan pada percobaan kali ini yaitu :
a. Untuk
laboratorium: diharapakan agar sekiranya alat-alat laboratorium terutama
osiloskop yang bermasalah agar diganti atau setidaknya menyiapkan cadangan, dan
alat-alat rangkaian seperti resistor, kawat, kapasitor dan papan rangkaian
harus ditambah, sebab alat-alat laboratorium yang tersedia tidak sesuai dengan
banyaknya percobaan yang dipraktekan.
b. Untuk
asisten: kami harapkan terus meningkatkan kinerjanya dalam membimbing saat
praktikum.
c. Untuk
praktikan: agar pada saat praktikum
tidak membuat kegaduhan agar teman-teman yang lain dapat melakukan praktikum.

kok daftar pustaka tidak dimasukkan ?
BalasHapusCasino in Norwich - KOMV - JT Hub
BalasHapusCasino 속초 출장샵 in Norwich · Casino type: Video slots · Casino type: Video roulette · 춘천 출장마사지 Casino type: Video poker · Casino type: Video slots · 순천 출장샵 Casino type: Video poker · Casino 의왕 출장안마 type: Video 창원 출장안마 poker · Casino type: Video