TRANSISTOR SEBAGAI
PENGUAT
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Transistor merupakan komponen dasar
untuk sistem penguat. Untuk bekerja sebagai penguat, transistor harus berada
dalam keadaan aktif. Kondisi aktif dengan memberi bias pada resistor, ada tiga
macam konfigurasi dari rangkaian penguat transistor yaitu Common Emitter (CE), Common
Base (CB), dan Common Colector (CC)
(Isparela, 2012).
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor digrounkan atau ditanahkan, lalu input dimasukan dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Emitter adalah penguat yang kaki emitor transistor digrounkan, lalu input dimasukan kebasis dan output
diambil pada kaki kolektor. Penguat Common
Colector adalah penguat yang kaki kolektor transistor digrounkan, lalu input
dimasukan kebias dan output diambil
pada kaki emitor (Zhuldyn, 2012).
Berdasarkan teori diatas maka
dilakukannya praktikum ini guna agar praktikan dapat memahami cara kerja
rangkaian bias transistor Common Emitter,
membuat grafik ciri keluaran transistor, dan dapat menentukan besar penguat
transistor pada rangkaian Common Emitter.
2. Tujuan
Tujuan yang ingin
dicapai pada percobaan ini yaitu sebagai berikut :
a. Dapat
memahami cara kerja rangkaian bias transistor Common Emitter
b. Dapat
membuat grafik ciri keluaran transistor
c. Dapat
menentukan besar penguatan transistor pada rangkaian Common Emitter.
B.
KAJIAN
TEORI
Sala satu fungsi transistor yang paling
banyak banyak digunakan didunia. Elektronika analog adalah sebagai penguat
yaitu penguat arus, penguat tegangan, dan penguat daya. Fungsi komponen
semikonduktor ini dapat kita temukan pada rangkaian pres-amp mic, pres-amp head,
echo, tone control, amplifier
dan lain-lain. Berdasarkan cara pemasangannya ground dan pengambilan output,
penguat transistor dibagi menjadi tiga yaitu Common Base (CB), Common
Emittor (CE), dan Common Collector (CC)
(Isparela, 2012).
Rangakaian transistor adalah rangkaian
komponen elektronika yang terbuat serta tersusun oleh bahan semikonduktor yang
mempunyai tiga kaki yang biasa disimbolkan basis
(B), emitor (E), dan kolektor (K). Transistor sendiri dibagi
menjadi dua jenis tipe yaitu transistor PNP dan juga transistor NPN yang
membedakan kedua transistor tersebut yaitu dapat dilihat pada tanda panah pada
area emitor (E), jika anak panah
kebagian dalam, maka transistor tersebut adalah transistor PNP, sementara jika
anak panah mengarah kearah luar maka transistor tersebut NPN (Zemansky, 1962).
Transistor adalah suatu komponen aktif
yang dibuat dari bahan semikonduktor ada dua macam yaitu transistor dwikutub
(bipolar) dan transistor efek medan. Transistor digunakan dalam rangkaian untuk
memperkuat isyrat artinya isyarat masukan lemah dan diubah menjadi isyarat kuat
pada keluaran. Pada transistor dwikutub sambungan p-n antara emitor dan basis
(Sutrisno, 1986).
C.
METODE
PRAKTIKUM
1.
Alat
dan Bahan
Alat dan bahan yang
kami gunakan pada percobaan ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Percobaan
Transistor sebagai Penguat
|
NO
|
Alat dan bahan
|
Fungsi
|
|
1
|
Transistor PNP
|
Sebagai
penguat
|
|
2
|
Multimeter
|
Untuk mengukur
arus, hambatan, dan tegangan
|
|
3
|
Papan
rangkaian
|
Tempat
merangkai komponen-komponen elektronika
|
|
4
|
Osiloskop
|
Tempat
menampilkan tegangan keluaran dan masukan
|
|
5
|
Kabel jumper
|
Penghubung
alat-alat elektronika
|
|
6
|
Resistor
|
Sebagai
hambatan
|
|
7
|
Kapasitor
|
Untuk
menyimpan muatan
|
|
8
|
Catu daya
|
Sumber
tegangan
|
|
9
|
Potensiometer
|
Hambatan yang
dapat diubah-ubah
|
|
10
|
FG (Function Genertor)
|
Sebagai pembangkit isyarat
gelombang
|
2.
Prosedur
Kerja
Prosedur kerja yang
kami lakukan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut :
a. Bias
Transistor
1. Mengambil
resistor dengan nilai-nilai resistor yang sesuai dikotak eksperimen.
2. Mengatur
potensiometer pada posisi nilai resistan yang paling kecil
3. Mengukur
arus
yang mengalir pada
dan tegangan
dan
. Resistor juga dari potensiometer
diukur
4. Mengulangi
langkah 3 dengan mengatur potensiometer (memutar potensiometer hingga tampak
adanya perubahan arus
dan tegangan
dan
)
5. Membandingkan
hasil yang diperoleh dari pengukuran langsung dengan perhitungan rumus untuk
dan
6. Membuat
kurva hubungan antara
dengan
dan menentukan titik operasi (q) rangkaian
penguat tersebut.
b. Common
Emitter
1. Memasang
kapasitor pada rangkaian dan memberikan masukan isyarat sinusoidal dengan
frekuensi 1 KHz dan mengatur tegangan isyarat masukan agar sinyal keluaran
cacat bentuknya. Mengukur tegangan keluaran
dan isyarat masukan
dengan osiloskop. Memasang
pada keluaran
dan mengukur
,
mengamati bentuk keluaran
2. Melepaskan
pembangkit isyarat dan mengubah potensiometer hingga transistor tepat akan
mulai pada keadaan saturasi
. Mengukur nilai
,
,
, dan
. Menghubungkan dengan
pembangkit isyarat
(1 KHz 5 mV
) dan mengamati isyarat
keluarannya
3. Melepaskan
pembangkit isyarat, mengatur VR hingga
= 12 Volt. Mengukur
,
dan
. Keadaan seperti ini
dinamakan transistor dalam keadaan cut
off. Arus
. Menghubungkan dengan
pembangkit isyarat (1 KHz 5 mV
) dan mengamati bentuk
isyarat keluarannya
4. Mengukur
tegangan masukan dan tegangan keluaran transistor untuk setiap variasi VR,
kemudian menentukan penguatan tegangan transistor.
D.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
Hasil yang kami peroleh pada percobaan
ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2 Bias Transistor
|
NO
|
|
|
|
|
|
1
|
1,7
|
0,73
|
20 mV
|
100,7
|
|
2
|
5,4
|
0,32
|
23 mV
|
9,3
|
|
3
|
10,6
|
0,26
|
33 mV
|
6,2
|
Common Emitter
Diketahui : 
Ditanyakan : 
Penyelesaian : 
=
0,18 kali
2.
Pembahasan
Transistor adalah suatu komponen aktif
yang dibuat dari bahan semikonduktor ada dua macam yaitu transistor dwikutub
(bipolar) dan transistor efek medan. Transistor digunakan dalam rangkaian untuk
memperkuat isyrat artinya isyarat masukan lemah dan diubah menjadi isyarat kuat
pada keluaran. Pada transistor dwikutub sambungan p-n antara emitor dan basis
(Sutrisno, 1986).
Pada praktikum ini hal pertama yang kami
lakukan adalah merangkai komponen-komponen elektronika pada papan rangkaian.
Kemudian mengatur potensiometer pada posisi paling kecil yaitu 1,7 KΩ. Kemudian
kami mengukur arus
yang mengalir
yaitu 0,73 mA dan tegangan
20 mV. Untuk
yaitu 100 KΩ, kemudian kami mengulangi
langkah-langkah diatas dengan mengatur potensiometer yaitu
= 5,4 KΩ dan 10,6 KΩ,
arus
yang mengalir pada
yaitu
= 0,32 mA dan 0,26 mA. Tegangan
yaitu
= 23 mV dan 33 mV, untuk
yaitu
= 9,3 KΩ dan 6,2 KΩ. Berdasarkan hasil yang
didapatkan pada percobaan ini yaitu semakin tinggi arus potensiometer yang
diberikan maka arus yang mengalir dari
ke
semakin kecil sedangkan pada tegangan
berbanding terbalik yaitu hambatannya semakin
tinggi apabila arus ditambah.
E.
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
a. Transistor
berfungsi sebagai penguat arus, pemutus dan penyambung, serta diperlukan untuk
menguatkan arus yang dimasukan pada agar
arus yang masuk tepat pada rangkaian agar bekerja secara optimal.
b. Grafik
keluaran transistor yaitu grafik yang nilai
dan
transistor
c. Besar
penguatan transistor pada rangkaian Common
Emitter yaitu 5,18182 mV.
2.
Saran
a. Untuk
laboran sebaiknya kebersihan laboratorium sebaiknya lebih diperhatikan lagi
b. Untuk
asisten kritikan dan sarannya sangat diperlukan
c. Untuk
praktikan sebaiknya jangan malas membuat laporan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar