Senin, 29 Juni 2015

laporan elektronika dasar



DESAIN RANGKAIAN ELEKTRONIK DENGAN SOFTWARE EWB 5.12
A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
          Elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang penerapan berbagai komponen elektronika yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat atau piranti. Dan dalam mempelajari elektronika dibutuhkan. Alat-alat tersebut antara lain multimeter, osciloscope, dan signal generator.
           EWB 5.12 adalah sebuah aplikasi yang biasa digunakan para master elektronika untuk membuat skema rangkaian elektronika. Aplikasi ini sangat cocok untuk membantu kita dalam menyelesaikan tugas dalam membuat skema rangkaian elektronika karena selain mudah dioperasikan, aplikasi ini juga memiliki banyak kelebihan, diantaranya EWB 5.12 bisa digunakan sebagai simulasi rangkaian elektronika yang dapat menampilkan tegangan, arus bentuk gelombang , seven segment sebagai outputnya.dan lain sebagainya
           Mempelajari rangkaian elektronika sudah bukan hal yang terlalu sulit. Saat ini, tidak perlu langsung membuat rangkaian yang ingin dipelajari. Sudah banyak  program simulasi untuk membuat rangkaian elektronika, salah satunya EWB. Dengan program ini kita dapat mengaplikasikan pengetahuan dasar yang telah kita  pelajari dengan  membuat simulasinya. Kemudian dapat kita bandingkan hasil teoritis dengan hasil simulasi.

2.      Tujuan
       Setelah selesai melakukan percobaan ini praktikan diharapkan dapat :
a.       Mampu dan trampil menggunakan software Elektronik Workbench (EWB 5.12) dalam perancangan rangkaian-rangkaian elektronik
b.      Merancang catu daya dan atau rangkaian transistor sebagai penguat dengan menggunakan software EWB 5.12.










B.     KAJIAN TEORI
Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda yang aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya. Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada  panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi  penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan (Halliday, 1991).
Penguat operasional (operational amplifier) mulai digunakan pada tahun 1940-an, ketika  sirkuit elektronika dasar dibuat dengan menggunakan tabung vakum untuk melakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, integral, dan turunan.  Istilah penguat operasional itu sendiri baru digunakan pertama kali oleh John Ragazzini dan kawan-kawan dalam sebuah karya tulis yang dipublikasikan pada tahun 1947. Penguat operasional op-amp atau yang biasa disebut (operational amplifier)  merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus searah yang memiliki bati (faktor penguatan) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak digunakan adalah seri 741. Ada beberapa hal menarik tentang sirkuit internal 741 yaitu transistor masukan terhubung dengan konfigurasi pengikut emiter NPN yang keluarannya terhubung secara langsung kepada sepasang transistor PNP yang terkonfigurasi sebagai penguat basis bersama. Konfigurasi ini memisahkan masukan dan mencegah sinyal umpan balik yang mungkin memiliki efek berbahaya yang bergantung pada frekuensi (Daryanto, 2008).
Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah baterai. Di samping itu arus searah dapat diperoleh dengan menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).
            Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik. Arus ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga dapat disebut dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating Current. Sumber arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator (Tiper, 1991).

C.    METODE PRAKTIKUM
1.      Alat dan Bahan
    Alat dan bahan yang kami gunakan pada percobaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Alat dan Bahan Desain Rangkaian Elektronik dengan     Software EWB 5.12
NO
Alat dan bahan
Fungsi
1
Komputer
Tempat pengoperasian aplikasi Software Elektronik Workbench 5.12
2
Software Elektronik Workbench 5.12
Software untuk membuat rangkaian elektronika


2.      Prosedur Kerja
a.       Menyiapkan rangkaian yang akan dibuat lengkap dengan nilai komponennya masing-masing
b.      Mengedit komponen-komponen rangkaian sesuai dengan petunjuk asisten
c.       Memilih komponen-komponen yang ingin dilakukan
d.      Menghubungkan masing-masing komponen dengan meng-klik sala satu ujung komponen dengan menggeser “mouse” keujung komponen lainnya
e.       Setelah rangkaian telah selesai, menjalankan dengan mengklik tombol dengan simbol I/O  pada sudut kiri atas layar editor.


D.    HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Hasil
       Gambar 4.1 Rangkaian Seri Paralel Menggunakan Aplikasi EWB 5.12  














2.      Pembahasan
       EWB 5.12 adalah sebuah aplikasi yang biasa digunakan para master elektronika untuk membuat skema rangkaian elektronika. Aplikasi ini sangat cocok untuk membantu kita dalam menyelesaikan tugas dalam membuat skema rangkaian elektronika karena selain mudah dioperasikan, aplikasi ini juga memiliki banyak kelebihan, diantaranya EWB 5.12 bisa digunakan sebagai simulasi rangkaian elektronika yang dapat menampilkan tegangan, arus bentuk gelombang , seven segment sebagai outputnya.dan lain sebagainya
  Pada percobaan kali ini kami membuat sebuah rangkaian Seri paralel menggunakan aplikasi EWB 5.12. Pertama kami menyiapkan rangkaian lengkap dengan nilai komponennya,  yaitu resistor 5 KΩ, dan 20 KΩ  diserikan dan 10 K Ω, dan 15 KΩ diparalelkan dengan sumber tegangan 10 V. Berdasarkan hasil percobaan kami membuat rangkaian dengan menggunakan aplikasi EWB 5.12 ada banyak keuntungan yang kami peroleh yaitu seperti tingkat ketepatan menggunakan aplikasi EWB 5.12 lebih tepat dan lebih cepat serta bahaya yang ditimbulkan tidak ada atau jauh lebih aman merangkai dengan menggunakan aplikasi EWB 5.12 ketimbang meranggkai dengan menggunakan alat-alat elektronika. Dengan menggunakan aplikasi EWB 5.12 dalam membuat rangkaian elektronika kita tidak perlu lagi mengukur kuat arus karena pada aplikasi EWB 5.12 kita bisa langsung melihat besar arus yang dihasilkan oleh tegangan arus pada rangkaian elektronika sedangkan pada rangkaian biasa kita harus menggunakan multimeter atau amperemeter untuk mengukur kuat arus yang dihasilkan oleh sebuah rangkaian listrik serta tingkat ketepatannya lebih akurat mengunakan aplikasi EWB 5.12 dari pada rangkaian biasa yang tidak menggunakan aplikasi EWB 5.12 tingkat ketepatannya kurang akurat karena kadang terjadi kesalahan pengamat atau kesalahan pengukuran.
















E.     KESIMPULAN DAN SARAN
1.      Kesimpulan
       Kesimpulan yang dapat ditarik pada percobaan ini yaitu sebagai berikut :
a.       EWB 5.12 adalah sebuah aplikasi yang biasa digunakan para master elektronika untuk membuat skema rangkaian elektronika.
b.      Rangkaian yang disusun menggunakan aplikasi EWB 5.12 lengkap dengan nilai komponennya,  yaitu resistor 5 KΩ, dan 20 KΩ  diserikan dan 10 K Ω, dan 15 KΩ diparalelkan dengan sumber tegangan 10 V.

2.      Saran
a.       Untuk laboratorium sebaiknya dalam laboratorium disediakan dengan AC atau kipas angin agar pada saat melakukan praktikum semuah tidak kegerahan
b.      Untuk asisten kritikan dan sarannya sangat membantu untuk praktikan
c.       Untuk praktikan kekompakan dalam membuat laporan lengkap lebih ditingkatkan lagi.





      














DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2008.  Pengetahuan Teknik Elektronika  Edisi Pertama. Penerbit Bumi
Aksara.

·         Giancoli, Douglas, C. 2001. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
·         Tiper, Paur A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta. Penerbit Erlangga
·         Halliday & Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 . Jakarta. Penerbit Erlangga


laporan elektronika dasar



PENGUAT OPERASIONAL ( PEMBALIK DAN TAK MEMEBALIK)
A.    PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Elektronika dasar merupakan bagian dari ilmu elektronika yang mempelajari dasar-dasar  komponen, rangkaian, tegangan dan karakteristik yang harus dipahami terlebih dahulu dalam membangun sebuah peralatan elktronika. Dalam peralatan elektronika dasar yang komplek, akan ditemukan komponen-komponen elektronika seperti dioda, transistor, IC OP-amp, IC gerbang logika dan komponen lainnya. Pada percobaan ini komponen elektronika yang akan digunakan sebagai bahan pengamatan adalah OP-amp (penguat diferensial).
Menurut Surjono (2009) penguat operasial (OP-amp) adalah suatu penguat beda (penguat diferensial) yang mempunyai penguatan tegangan yang sangat tinggi dengan impedansi masukkan tinggi dan impedansi keluaran rendah. Op-amp merupakan rangkaian integrasi yang dikemas dalam bentuk chip, sehingga sangat praktis penggunaannya. Penggunaan Op-amp sanagat luas termasuk diantaranya sebagai filter, osilator, dan rangkaian instrumentasi.
Menurut Hermanudin (2009), ada dua jenis penguat operasional yang sering didengar yaitu penguat inverting (membalik) dan non inverting (tak membalik). Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian penguat pembalik dengan impedansi masukkan sangat rendah. Sedangkan rangkaian non iverting merupakan rangkaian penguat tak membalik dengan impedansi masukkan yang tinggi.
Rangkaian penguat pembalik dan tak membalik memiliki perbedaan dari segi susunan atau bentuk rangkaiannya. Selain itu, kedua jenis penguat tersebut memiliki perbedaan dari segi cara kerja besert fungsinya.
Berdasarkan beberapa paparan diatas, maka praktikum percobaan penguat operasional (pembalik dan tak membalik) perlu dilakukan agar praktikan dapat membedakan antara penguat operasional pembalik dan penguat operasional tak membalik.

2.      Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan percobaan penguat operasional (pembalik dan tak membalik) adalah sebagai berikut:
a.       Menyusun rangkaian Op-amp pembalik dan tak membalik sederhana untuk syarat AC dan DC, memahami karakteristik pengoperasiannya
b.      Menerapkan perhitungan untuk menunjukkan besarnya penguatan tegangan dan penguatan arus dengan memasang resitor yang dipilih.
c.       Menerapkan perhitungan untuk menunjukan besarnya penguatan tegangan dengan menggunakan metode resistansi dan tegangan.




















B.      KAJIAN TEORI
Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serbaguna sehingga sangat penting bagi kita untuk mengetahui penguat operasional dan prinsip kerja penguat operasional. Contoh penggunaan operasional penguat adalah untuk operasi matematika, sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik sehingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dan distorsi rendah serta pengembangan alat komunikasi. Selain itu, aplikasi pemakaian Op-amp juga meliputi bidang elektronika audio, pengatur tegangan DC, tapis aktif, penyearah presisi, pengubah analog kedigital dan pengubah digital keanalog, pengolah isyarat seperti cuplik tahan, penguat pengunci, kendali otomatik, komputer analog, elektronika nuklir, dan lain-lain (Sutrisno, 1986).
 Sebuah rangkaian peguat pembalik ditujukan untuk menguatkan sinyal-sinyal tanpa mengakibatkan output bergerak terlalu jauh dari suatu nilai rata-rata, kearah positif maupun negatif. Pada rangkaian penguat pembalik sebagian dari output diumpankan kembali keinput pembalik. Efek dari umpan balik negatif ini adalah mereduksi tegangan yang dihasilkan rangkaian menjadi
Tanda negatif pada gain mengindikasikan bahwa rangkaian penguat membalikkan sinyal input, selain menguatkannya ( Bishop, 2004 ).
Penguat operasional (operational amplifier) mulai digunakan pada tahun 1940-an, ketika  sirkuit elektronika dasar dibuat dengan menggunakan tabung vakum untuk melakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, integral, dan turunan.  Istilah penguat operasional itu sendiri baru digunakan pertama kali oleh John Ragazzini dan kawan-kawan dalam sebuah karya tulis yang dipublikasikan pada tahun 1947. Penguat operasional Op-amp atau yang biasa disebut (operational amplifier)  merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus searah yang memiliki bati (faktor penguatan) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak digunakan adalah seri 741. Ada beberapa hal menarik tentang sirkuit internal 741 yaitu transistor masukan terhubung dengan konfigurasi pengikut emiter NPN yang keluarannya terhubung secara langsung kepada sepasang transistor PNP yang terkonfigurasi sebagai penguat basis bersama. Konfigurasi ini memisahkan masukan dan mencegah sinyal umpan balik yang mungkin memiliki efek berbahaya yang bergantung pada frekuensi (Daryanto, 2008).





C.    METODE PRAKTIKUM
1.      Alat dan Bahan
       Alat dan bahan yang kami gunakan pada percobaan ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 6.1 berikut :
Tabel 6.1 Alat dan Bahan Percobaaan Penguat Operasional (Pembalik dan Tak Membalik)
NO
Alat dan Bahan
Fungsi
1
Resistor
Sebagai hambatan dalam rangkaian
2
Potensiometer
Sebagai hambatan dalam variabel
3
IC Op-Amp
Sebagai penguat isyarat
4
Osiloskop
Dapat melihat tampilan gelombang isyarat masukan dan keluaran
5
Multimeter
Untuk mengukur arus, tegangan, daan hambatan
6
Saklar
Pemutus dan penyambung arus listrik
7
Pembangkit isyarat AC
Untuk memperkut sinyal
8
Catu daya
Sumber tegangan
9
Papan rangkaian
Tempat untuk merangkai komponen-komponen elektronika
10
Kabel penghubung
Menghubungkan komponen-komponen listrik


2.      Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan Penguat Operasional ( pembalik dan tak membalik ) adalah sebagai berikut :
a.       Rangkaian Pembalik
1.      Menyusun rangkaian tak-membalik Op-Amp DC seperti yang terlihat pada gambar 6.2 menggunakan sumber DC variabel sebgi catu daya untuk μA741.
2.      Membuat rangkaian pembagi tegangan seperti pada gambar 6.2 untuk mendapatkan  variabel yaitu dengan mengatur hambatan potensial . Mengatur sumber DC dan memasukkannya untuk menghasilkan syarat sebesar 0,1 V DC.


 






Gambar 6.2. Rangkaian DC Op-Amp tak membalik
Gambar 6.3. Rangkaian sumber tegangan masukan VIN
3.      Menghubungkan kedua rangkaian tersebut
4.      Menghidupkan IC dan menghubungkannya dengan catu daya
5.      Mengatur tegangan masukkan dan tegangan keluaran dengan menggunakan osiloskop
6.      Menulis data pengmatan
b.      Rangkaian tak pembalik
1.      Menyusun rangkaian tak-membalik Op-Amp DC seperti yang terlihat pada gambar 6.4. Pencatu daya Op-Amp μA741 dibuat dengan memasang satu batrei 1,5 volt.
2.      Mengatur sumber DC masukan 64. untuk menghasilkan isyarat sebesar 0,1 volt DC dan menghubungkan ke titik A. Menghidupkan IC dengan menghubungkannya dengan catu daya.
Gambar 6.4. Rangkaian DC Op-Amp tak membalik

3.      Dengan menggunakan rumus pengutan tegangan,menghitung besar ΔV untuk rangkaian dengan menggunakan harga hasil pengukuran dengan sumber tegangan 3 volt dan 6 volt.
4.      Dengan menggunakan rumusan ΔV untuk  resistansi, menghitung besarnya penguatan rangkaian dengan harga Rin dan Rf sepertiyang tercantum pada gambar 6.4.


D.    HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Hasil
a.       Data Pengamatan
Data pengamatan dari hasil percobaan penguat operasional (pembalik dan tak membalik) dapat dilihat pada tabel 6.2 berikut
Tabel 6.2 Data pengamatan percobaan penguat operasional        (pembalik dan tak membalik)
No
 (V)
 (KΩ)
 (KΩ)
1
3
100
2000
2
6
200
3000
3
9
300
4000

b.      Analisis Data
1.      Menentukan besar penguatan tegangan pada rangkaian OP-amp pembalik.
Ø  Untuk tegangan 3 Volt
V  =
 = 
= -20 kali
Untuk data selanjutnya dapat dilihat pda tabel 6.3 berikut
Tabel 6.3 Analisis data Rngakaian Op-amp pembalik
NO
∆V (kali)
1
3
100
2000
-20
2
6
200
3000
-15
3
9
300
4000
-13,3


2.      Menentukan besar penguatan tegangan pada rangkaian Op-amp tak membalik
Ø  Untuk tegangan 3 Volt
V  =  +1
 =   +1
= 21 kali
Untuk analisis data selanjutnya dapat dilihat dalm Tabel 6.4 berikut
Tabel 6.4 Analisis Data Rangkaian Op-amp
NO
∆V (kali)
1
3
100
2000
21
2
6
200
3000
16
3
9
300
4000
14,3




2.      Pembahasan
Perangkat  operasionl atau biasa disebut Op-amp (operasional amplifer) merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. IC Op-amp merupakan piranti solid  state yang mampu mengindra dan memperkuat sinyal baik sinyal AC maupun sinyal DC. Penguat operasional merupakan komponen elektronika yang paling pemting dalam setiap rangkaian elektronika. Penguat operasional suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan (cuping) arus seraha yang memiliki bati (faktor penguatan) sangan besar dengan dua masukan satu keluaran. Penguat operasional pada umumnyaia dalam tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak digunakan adalah rangkaian seri. Ada dua jenis rangkaian op-amp yang sering di dengar yaitu rangkaian pembalik (inverting) dan rangkaian tak membalik (non inverting).
Penguat pembalik adalah rangkaian penguat operasianal yang paling dasar. Tegangan dengan fasa yang berlawanan pada keluaran dibalikkan pada masukan pembalik, sehingga cenderung melawan tegangan masukan aslinya. Fasa keluaraan dari penguat pembalik ini akan selalu berbalikan tegangangan inpuntnya. Ada dua aturan yang sangat penting untuk di ketahuai mengenai penguat pembalik yakni tidak ada arus yang mengalir keterminal masukkan dan tegangan v2 sama dengan tegangan v1. Penguat ini memiliki keistimewan khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar 1800 . hal ini disebabkan karena persimpangan input dan sinyal umpan balik berada pada potensial yang sama sebagai positif.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dengan menggunakan sumber tegangan 3 V, 6 V, dan 9 V iperoleh hambatan masukan sebesar 100 KΩ, 200 KΩ dan 300 KΩ serta  hmbatan keluaran sebesar 2000 KΩ, 3000 KΩ dan 4000 KΩ. Sehingga besar penguatan pembalik pada rangkaian Op-amp ini sebesar -2o kali untuk tegangan 3 V, -15 kali untuk tegangan 6 V dan 13,3 kali untuk tegangan 9 V.
Penguat tak membalik (noninverting amplifier) merupakan penguat  dengn karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input. Penguat tak membalik dapat di bangun menggunakan penguat operasional. Rangkaian  in idapat digunakanuntuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran  yang tetap sefase dengan sinyal inputnya. Prinsip kerja Op-amp noninverting penguat tak membalik mempunyai ciri yaitu masukan yang dipakai adalah masukan tak membalik (noninverting input) dan keluarannya sefase dengan masukkannya
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dengan menggunakan sumber tegangan 3 V, 6  V dan 9 V diperoleh hambatan masukkan sebesar 100 KΩ, 200 KΩ dan 300 KΩ. Serta hambatan keluaran sebesar 2000 KΩ, 3000 KΩ dan 4000 KΩ. Sehingga besar penguatan pada rangkaian Op-amp tak membalik apada tegangan 3 V sebesar 21 kali, pada tegangan 6 V sebesar 16 kali, sedeangkan pada tegangan 9 V sebesar 14,3 kali.


E.     Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
Dari hasil percobaan  Penguat Operasional Pembalik (Inverting Op-Amp) dapat disimpulkan bahwa:
a.      Rangkain Op-amp pembalik dapat disusun dengan menghubungkan sinyal masukkan DC dengan kaki  inverting OP-amp. Penguat operasional tak membalik (non-inverting amplifier) dapat bekerja jika dipasang pada balikan negatif  yang ditandai dengan masukan pada kaki positif.
b.      Dengan menggunakan metode tegangan, maka besarnya penguatan pada rangkaian membalik untuk sumber tegangan 3 Volt, 6 Volt, dan 9 Volt adalah -20 kali, -15 kali, dan -13,3 kali. Sedangkan pada rangkaian tak membalik sebesar 21 kali, 16 kali dan14,3 kali.




2.      Saran
Saran  yang dapat saya sampaikan pada percobaan kali ini yaitu :
a.    Untuk laboratorium: diharapakan agar sekiranya alat-alat laboratorium terutama osiloskop yang bermasalah agar diganti atau setidaknya menyiapkan cadangan, dan alat-alat rangkaian seperti resistor, kawat, kapasitor dan papan rangkaian harus ditambah, sebab alat-alat laboratorium yang tersedia tidak sesuai dengan banyaknya percobaan yang dipraktekan.
b.    Untuk asisten: kami harapkan terus meningkatkan kinerjanya dalam membimbing saat praktikum.
c.    Untuk praktikan: agar pada saat  praktikum tidak membuat kegaduhan agar teman-teman yang lain dapat melakukan praktikum.